Kisah One Piece ketika Shanks bertemu Shirohige ada di Chapter 434 (Volume 45) "Shirohige to Akagami" dan Episode 316, "Shankusu Ugoku! Bōsōsuru Jidai e no Kusabi/Shanks Moves! Ceremony to the Rampaging Age!". Pertemuan ini dapat dibaca lebih segar sejak kisah Kozuki Oden terungkap.
Kozuki Oden adalah pewaris takhta Wano Kuni yang pada masa mudanya lebih suka untuk berpetualang ke mancanegara, menjadi bajak laut. Awalnya, ia menumpang di kapal Bajak Laut Shirohige, bahkan kemudian diangkat sebagai komandan divisi kedua. Saat itu, Marco The Phoenix sudah bergabung dengan Shirohige, tetapi masih menjadi anak buah kapal.
Namun, sejak peperangan Shirohige melawan Gol D. Roger di sebuah pulau, Kozuki Oden terkesima oleh karisma Roger. Ia kemudian mau dibujuk Roger bergabung menjadi krunya. Roger sendiri punya kepentingan terkait Oden, karena Oden saat itu adalah satu-satunya yang bisa membaca poneglyph, prasasti khusus yang tersebar di seluruh dunia dengan huruf rahasia, yang dibuat oleh leluhur Oden, klan Kozuki.
Perekrutan Oden oleh Roger meninggalkan luka tersendiri di Bajak Laut Shirohige. Pasalnya, selama ini, Shirohige menganggap semua anggota bajak lautnya sebagai anak, kecuali Oden. Shirohige membiarkan Oden memanggilnya Shiro-chan, bukan oyaji (ayah) seperti yang lain.
Ketika Shanks datang ke Moby Dick, kapal Bajal Laut Shirohige bertahun-tahun kemudian, ia tampak bercanda. Shanks muncul dengan kekuatan haoshoku haki yang membuat kru-kru Shirohige yang tidak siap, langsung pingsan tidak berdaya. Shanks kemudian berjumpa Marco, ketua divisi pertama dan Diamond Jozu, ketua divisi ketiga.
Saat itu Shanks datang untuk membincangkan urusan Portgas D. Ace,yang sedang menyergap Kurohige (Blackbeard). Ace sendiri adalah ketua divisi kedua Bajak Laut Shirohige, posisi yang ditinggalkan oleh Oden dahlu.
Saat bertemu Marco, Shanks menawarinya jabatan di kelompok bajak lautnya, Bajak Laut Akagami, seperti ketika Roger menawari Oden. Atas dasar hal inilah, Marco tampak bermuka masam, seolah-olah Shansk berharap Marco mau seperti Oden pada masa lampau.
Pertemuan Shanks dan Shirohige kala itu tidak berakhir dengan titik temu. Shanks berusaha meyakinkan, bahwa Ace terlalu cepat untuk berhadapan dengan Blackbeard. Di sisi lain, Shirohige enggan menerima saran Shanks, karena ia yakin dengan kemampuan Ace.
Kelak terungkap pula, sebenarnya Shirohige awalnya tak mau Ace memburu Blackbeard karena mendapatkan firasat buruk. Namun, Ace tidak ingin Blackbeard mengotori nama sang oyaji, karena Blackbeard tampak bebas tanpa diapa-apakan setelah membunuh Thatch, komandan divisi empat Shirohige.
Adu kekuatan Shanks dan Shirohige di ujung episode/chapter sebenarnya hanya sekadar pemanis, untuk menunjukkan kekuatan mereka yang setara. Pedang Griffon milik Shanks dan bisento Murakumogiri milik Whitebeard berbenturan sehingga membelah langit jadi dua.
Jika dilihat lebih jauh, Shanks tampak menggunakan prinsip hati-hati ketika melihat perkembangan Ace. Sebaliknya, Shirohige yang mengakui kekuatan Gol D. Roger, dan kemudian ingin membuat Ace menjadi Raja Bajak Laut berikutnya, mengira duel dengan Blackbeard akan bisa diselesaikan dengan baik oleh Ace, sekaligus menjadikan duel itu sebagai tolok ukur kekuatan Ace yang sesungguhnya.
0 komentar