10/20/2016

Kumpulan Kata Mutiara One Piece Versi Sanji Soal Wanita & Tendangan

Kumpulan Kata Mutiara One Piece Versi Sanji Soal Wanita & Tendangan

Dalam kumpulan kata mutiara One Piece kali ini, kita akan membahas kata mutiara yang disampaikan Sanji. Sebagai karakter 'paling jantan' di kelompok Bajak Laut Topi Jerami, terutama kalau berkaitan dengan wanita, Sanji sering mengeluarkan kalimat-kalimat maut yang bukan sekadar ucapan playboy kacangan, tetapi benar-benar ucapan dari seorang lelaki sejati. Tentu kata mutiara yang paling mengesankan adalah, kalimat yang diwarisi Sanji dari Zeff, "Aku tidak peduli berapa kali kau gagal sebagai manusia. Tapi kalau kau sampai gagal sebagai seorang pria, aku sendiri yang nanti akan mengebiri 'burungmu'!"

Sanji memang penggila wanita. Dia gampang jatuh cinta pada perempuan, apalagi yang berwajah cantik dan bertubuh seksi. Tapi bukan berarti Sanji tidak menghormati mereka. Sanji punya masa lalu yang kelam, ketika menyaksikan sang ibu (Ratu Vinsmoke) harus diasingkan karena sakit, lantas meninggal. Pengalaman ini, di samping kekejaman sang ayah terhadap ibundanya, membuat Sanji begitu perhatian pada para wanita. Ia tidak pernah membiarkan seorang perempuan pun menangis.

Ketika Tashigi diserang habis-habisan oleh Vergo di Punk Hazard, ia putus asa. Tashigi menangis dan memanggil nama Smoker yang kala itu tak mungkin bisa membantu. Sanji dengan cepat menolong Tashigi dan mengeluarkan kalimat ampuh, "Ada seorang lady yang memanggilku! Aku mendengar tetesan air mata seorang wanita." (Chapter 680).

Kumpulan Kata Mutiara One Piece Versi Sanji Soal Wanita & Tendangan


KARAKTER ONE PIECE
 -----------------------------------------------

Soal menyakiti wanita, Sanji sangat anti melakukan hal itu. Ini berkat didikan Zeff yang ketat. Zeff pernah berkata, "Aku melatih kalian orang-orang dungu dengan tendanganku. Tapi aku takkan sudi melatih wanita dengan cara itu!"

Sanji kecil menjawab, "Kenapa? Jika tidak berhasil, hajar saja seperti yang biasa kau lakukan pada kami!"

Mendengar ucapan Sanji itu, Zeff berang bukan kepalang. Katanya, "Pria tidak boleh menendang wanita, goblok! Itu sudah menjadi aturan mutlak di jagat ini sejak zaman dinosaurus! Aku tidak peduli berapa kali kau gagal sebagai manusia. Tapi kalau kau sampai gagal sebagai seorang pria, aku sendiri yang nanti akan mengebiri 'burungmu'! Lalu, aku akan menebas leherku sendiri." (Chapter 842).

---------------------------------------

Pesan Zeff ini terus dikenang Sanji. Ketika ia berada di Punk Hazard, dan anggota G-5 diserang oleh Monet yang seorang wanita, Sanji diam saja. Anggota G-5 pun bertanya, "Abang Kuroashi, padahal, tadi kami diserang. Kenapa kau tidak menolong kami?!"

Sanji menjawab, "Jangan manja! Aku takkan pernah menendang cewek, tahu!"

Anggota G-5 berkilah, "Tapi bagaimana kalau kau terlibat dalam pertarungan dan hampir mati?!"

Sanji menjawab, "AKU PILIH MATI!" (Chapter 687).

---------------------------------------

Sebelumnya Sanji yang luar biasa, pernah dihajar hingga babak belur oleh Califa, anggota CP9 di Enies Lobby. Padahal dari segi kemampuan, Sanji sangat unggul. Ia cuma bisa bertahan dan bertahan dari serangan Califa yang seorang wanita. Ketika Sanji sudah luka parah, Nami terheran-heran melihat hal ini.

Nami berkata, "Lawanmu seorang wanita. Padahal selama ini kau selalu bersikap manis pada mereka. Sikap sok kesatriamu itu sekarang mampu membuatmu sekarat begini. Apa sikap itu sangat penting?! Bagaimana kalau kau sampai mati?"

Sanji menjawab,"Aku tidak ingin mati. Hanya saja aku tidak bisa menyerang wanita. Diriku dibesarkan dengan pukulan .. karena itu, walaupun harus mati, aku tidak akan pernah menendang wanita!" (Chapter 403).

-------------------------------------

Beberapa kata mutiara lain dari Sanji soal wanita ada di bawah ini.

"Adalah tugas seorang pria untuk memaafkan kebohongan wanita."

”Aku adalah pria diantara pria yang sangat menyukai wanita. Menjauhlah kalian dariku!”(Chapter 593)

”Aku terlahir untuk berteman dengan para ladies,dan untuk mencintai mereka karena aku seoerang lelaki!”(Chapter 595)
Load disqus comments

0 komentar