Sinopsis One Piece Chapter 841 menampilkan kisah masa lalu Sanji yang dianggap sudah mati, dan tidak diakui sebagai anak oleh ayahnya sendiri, Jajji Vinsmoke. Ditempa penderitaan justru membuka hati Sanji untuk lebih peka. Ia belajar memasak untuk sang ibunda, yang akhirnya meninggal. Ketika terjadi perang di East Blue, Sanji yang ada di penjara, dibebaskan oleh sang kakak, Reiju. Jajji mengetahui hal ini, tetapi membiarkan Sanji pergi dengan ucapan yang sangat menyakitkan, "Dalam situasi apapun, jangan pernah akui dan nyatakan dirimu sebagai anakku!"
Cerita One Piece 841 berjudul 'Īsuto Burū e/ Menuju East Blue/ To the East Blue' dirilis pada 3 Oktober 2016. Sanji yang dipenjara karena dianggap mempermalukan sang ayah dengan kelemahannya, tidak bisa berbuat apa-apa. Isu berkenbang jika Jajji Vinsmoke menyembunyikan selingkuhan, karena Sanji sebelumnya sudah dideklarasikan mati. Tapi kehidupan Sanji terus berlanjut. Ia ingat kisah masa lalunya dengan sang ibu yang indah.
Sanji nekat mendatangi ibundanya yang berada di distrik kesehatan seorang sendiri. Sanji yang sangat cinta kepada sang ibu, sudah menyiapkan makanan buatan sendiri. Di bawah hujan, ia basah kuyup. Penuh perjuangan ia sampai ke tempat sang ibu yang sakit, tetapi menyambut Sanji dengan ceria. Awalnya, Epony, pelayan ibu Sanji mengganti makanan buatan Sanji dengan makanan yang enak, karena tentulah makanan buatan anak kecil tidak bakal memenuhi standar selera. Namun, ibu Sanji justru ingin menyantap makanan buatan anaknya.
Meskipun aslinya tidak enak, ibu Sanji tetap tersenyum menyantapnya, dan berkata, "Mmmm! Rasanya enak!Apakah nanti Sanji mau membuatkannya untuk Ibu lagi?". Ucapan itu yang selalu terkenang di pikiran Sanji, karena tak lama kemudian sang ibu meninggal sebelum merasakan makanan buatannya lagi. Oleh karena itu, di dalam penjara, Sanji meminta pelayan memberikannya buku masakan dan alat-alat memasak. Permintaan 'aneh' ini dikabulkan dengan penuh tanda tanya ....
Sanji tetap dibully oleh kakak dan adiknya selama dipenjara. Ia dipukul dan ditendang. Di sinilah kemudian terlihat Reiju sedikit berpihak kepada sang adik. Sejatinya Reiju tidak ingin membela Sanji. Tetapi ia masih punya empati, berbeda dengan ketiga saudaranya yang lain. Reiju berkata, "Mereka tidak bisa merasakan emosi,seperti empati ataupun simpati. Modifikasinya juga sudah berhasil dilakukan di tubuhku, tapi aku tidak sama seperti mereka."
Saat itu, Kerajaan Germa tengah berada di East Blue untuk berperang. Dalam situasi hiruk-pikuk itu, Sanji berkata kepada Reiju. "Jika sekarang aku lari ke East Blue, aku tidak perlu melihat wajah ayah lagi. Iya kan?." Reiju yang tersentuh, tergerak. Ia menggunakan kekuatannya untuk membebaskan Sanji.
Tetapi di tengah pelariannya, Sanji bertemu dengan Jajji Vinsmoke. Sanji merasa, habislah sudah. Ajaibnya sang ayah justru tidak melenyapkannya. Jajji mempersilakan Sanji pergi dengan kata-kata paling menyakitkan, "Dalam situasi apapun, jangan pernah akui dan nyatakan dirimu sebagai anakku. Kau satu-satunya kecacatan yang ada dalam hidupku, satu-satunya yang membuatku malu. Apakah sudah jelas?"
Berurai air mata, Sanji kabur. Ketika itu muncul kapal yang tidak terlibat perang dan diabaikan oleh pasukan Kerajaan Germa. Reiju memaksa Sanji untuk menumpang kapal tersebut, "Dunia itu begitu besar. Suatu hari nanti kau pasti akan bertemu dengan orang-orang yang akan memperlakukanmu seperti seharusnya. Pergi!
Jangan pernah berpaling dan jangan pernah kembali!"
Dari sanalah kemudian Sanji bertemu dengan Zeff kelak ...
Kembali ke saat ini, Sanji yang babak belur dihajar oleh Niji, dirawat oleh Reiju. Sang kakak tidak menyangka, Sanji rela dihajar hanya agar Zeff tidak dijadikan sasaran oleh keluarga Vinsmoke.
Sementara itu, di Hutan Rayuan, pertarungan Luffy vs Charlotte Cracker sudah memakan waktu lebih dari 11 jam. Luffy punya satu cara untuk mengalahkan Cracker, yaitu dengan menyantap semua Kesatria Biskuitnya. Tapi hal ini membuat perut Luffy semakin membuncit, sementara pasukan buatan Cracker tidak ada habisnya.
0 komentar