6/12/2017

Sinopsis One Piece Chapter 855: Brook Berhasil Membawa Salinan Road Poneglyph

 Sinopsis One Piece Chapter 855: Brook Berhasil Membawa Salinan Road Poneglyph

Sinopsis One Piece Chapter 855 menampilkan keseriusan Sanji untuk kembali ke Kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Ia terus berlari menuju lokasi tempat Luffy berjanji akan menunggunya, dengan berbekal bento. Namun fokus utama chapter ini adalah upaya membebaskan Brook dari tangan Big Mom. Nami, Chopper, Carrot, Pedro dan Jinbe menggunakan berbagai cara. Meskipun Big Mom dalam kondisi terlelap, kekuatannya sangat dahsyat sehingga harus menggunakan trik licik untuk menyelamatkan Brook yang digenggam sang Yonko ....

Cerita One Piece Chapter 851 berjudul 'Gugyurururu!!!/ Glurrgle!!! Kukuruyuk!! (Suara Perut Lapar)' dirilis pada 13 Februari 2017.Di ending chapter, Sanji yang kebingungan tiba di tempat yang dijanjikan. Ia mencari Luffy kesana-kemari, sampai mendengar suara perut keroncongan kaptennya. Sanji melihat Luffy yang sudah kepayahan, bersandar seperti nyaris mati ...

Di Dunia Cermin, Nami dan kawan-kawan menyusun rencana untuk mengambil kembali Brook.Taktik pertama dan kedua mentah. Mereka malah nyaris mati konyol oleh kekuatan Big Mom yang tertidur pulas; dalam kondisi nyaris tidak sadar. Namun akhirnya Brook bisa dibebaskan dengan menggantinya memakai boneka yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Ketika Brook sudah kembali bergabung dengan pasukan penyelamatan Sanji ini, si tengkorak ini membuat semua orang terkejut. Awalnya, Nami dan kawan-kawan mengira yang terpenting hanyalah menyelamatkan Brook saja. Tetapi Brook lebih cerdik dari yang diduga. Ia memasukkan salinan keras Road Poneglyph di dalam tengkorak kepalanya. Artinya, satu misi mereka sudah sukses! Tinggal membawa pulang Sanji saja yang belum ...

Berikut ini versi teks Sinopsis One Piece Chapter 855 diambil dari versiteks.com.

Para pasukan bermunculan mendekati Bobbin yang sempat tumbang oleh tendangan Sanji. "Tuan Bobbin!! Ada apa itu tadi!? Kudengar tadi ada suara keras sekali!!"
Mereka kemudian melihat lubang bekas tendangan tadi,
"Lubang di tembok ini...!!"
Bobbin lalu bangun dan menggoyang-goyangkan kepalanya.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan, kalian tidur saja..."
Bersamaan dengan goyangan kepala itu, para prajurit yang berdatangan seolah terhipnotis dan kemuidan tertidur.

Tentara Bajak Laut Big Mom (Bishop)
Bobbin si Pemberes, Bounty 155.000.000

"Aku akan membereskannya..." ucap Bobbin.
"Bahkan iblis neraka pun, akan datang di Pesta Teh Mama!!"

Dunia Cermin, Chopper dan yang lainnya akhirnya sampai di sebuah cermin yang terhubung dengan kamar Big Mom.
"Apa yang harus kita lakukan!?"
"Paling tidak, aku senang dia masih hidup..."
"Dia besar sekali!!" ucap Nami saat melihat Big Mom.
"Jadi itu salah satu Yonkou ya..."
"Big Mom!!"

"Kenapa dia tidur sambil memegang Brook!?"
Di tangan Big Mom, masih tampak Brook yang terus menerus tak dilepasnya. Sama seperti Big Mom, Brook juga tertidur.
"Dan Brook... Aku kagum dia bisa tidur dalam kondisi seperti itu!! Bangun, Brook!!"

"Mahkluk unik seperti itu, Mama pasti tak akan membiarkannya lolos begitu saja!!" ucap Brulee. "Tapi jangan khawatir, aku akan membuatnya melepaskan temanmu..."
"Eh?"
Brulee kemudian menjerit, "Mamaaaa!! Ini Brulee!! Tol..."
"Kau...!!" Chopper dkk pun langsung menggebuk Brulee, sekalian Diesel di kereta api.
"Sial...!!" bentak Brulee dalam hati. Kini mulutnya diikat.

"Dia tidak bangun, kan??"
Sialnya, Big Mom membuka matanya.
"Dia melihat kita!!" Chopper panik.
"Lalat?" ternyata Big Mom bangun karena melihat lalat.
Bruakkk!!
Big Mom menggeprak lalat yang lewat di depan wajahnya sampai membuat lantai kamarnya hancur. Suara ribut pun membuat Brook terbangun.
"Apa itu tadi!? Apa yang terjadi!? Oh, cuma lalat, oke..." Brook tidur lagi.

Prometheus, Zeus, dan Napoleon langsung tanggap dan ikut menyerang.
"Ada apa!? Apa Mama diserang!?"
"Berani-beraninya menyerang saat Mama tertidur!!"
"Di sana kau rupanya!!"
Baaaammm!! Lalatnya diserang habis.
"Bagaimana kita... Bisa menyelamatkannya!?"
Chopper dkk langsung syok, lalat saja dihancurkan sampai segitunya.

Sementara itu di sisi Sanji, ia telah berada di luar, di kota yang masih hujan, dan seekor anjing mengejarnya lalu menggigit bekal makanan yang dibawanya. "Oi!! Makanan ini bukan untukmu!!"
Sama persis seperti kejadian dulu.

Kembali ke Dunia Cermin, Chopper dkk akhirnya selesai membuat tiruan Brook.
"Bagaimana dengan ini!?"
"Whoaaa!! Sama persis dengannya!!"
"Aku menemukannya di ruangan eksekusi di kastil, lalu beberapa rumput laut yang kutemukan di dapur untuk rambut afronya..."
"Tidak ada bedanya dengan Brook!!" ucap Chopper.
"Kalau kita bisa menukarnya, kurasa Big Mom tak akan menyadarinya, semoga saja..."
"Selama ada Brulee di antara cermin, keluar masuk Dunia Cermin jadi mudah.." ucap Jinbe, sambil memegangi Brulee di antara Dunia Cermin dan Dunia Nyata.
"Akan kuingat semua ini...!! Sialan!!" dalam hati Brulee membentak.

"Yosh, aku akan mencobanya..." Chopper berangkat.
"Hati-hati, Kachopper!!"

Percobaan 1
Chopper kecil berjalan pelan mendekati Big Mom, tapi baru saja sampai di pinggir kasurnya, Big Mom dalam keadaan setengah sadar langsung menggepraknya, "Lalat Bodoh!!!"
Bruaaaakkk!!
Chopper pun kembali tanpa hasil.

Percobaan 2
Kini giliran Carrot yang akan mencoba.
"Aku akan melakukannya!!"
Carrot menggunakan kelincahannya, melompat dan akhirnya sampai di sebelah Brook yang tertidur. "Bangunlah, Brook!!"
Ingus besar Big Mom malah mendorongnya.
Zeus dalah keadaan setengah sadar lalu menyambernya dengan petir,
"Lalat sialan!!"

Percobaan 3
Giliran Pedro yang mencoba, dan Big Mom lagi-lagi menggeprak dengan tangannya. Tapi kali ini, Big Mom menggunakan tangannya yang mencengkram Brook. Brook pun jadi terlepas.
"Bagus!! Big Mom akhirnya melepaskan Brook!!"
"Baik, aku akan pergi!!"

Nami langsung melesat untuk menukar Brook palsu yang dibawanya.
"Brook, bangunlah!! Kami datang untuk menolongmu!!"
Nami sampai di sebelah Brook dan berusaha untuk membangunkannya.
"Brook!!"
Brook bangun dan kaget saat melihat Brook palsu di belakang Nami,
"Eh!? Aku!?"
"Gyaaa!! Hantuuu!!!" Brook malah menjerit.
"Eeeh!?" Nami kaget.
"Masih di sana juga!? Dasar lalat keras kepala!!"

Untungnya Big Mom tidak terlalu menyadarinya, dan tetap berpikir itu hanya lalat. Pada akhirnya, Nami sukses menukar Brook.
Prometheus sempat menyembur dengan api, supaya lalatnya benar-benar musnah, Jinbe buru-buru masuk dan membawa Nami dan Brook kembali ke Dunia Cermin.

Sanji akhirnya sampai di tempat Luffy seharusnya berada. Tapi di sana yang ada hanya prajurit-prajurit Big Mom yang telah tergeletak. Sanji mencari-cari tapi tidak menemukan Luffy.
"Di mana kau hah!?"

Kembali ke Dunia Cermin, Nami langsung membentak Brook. "Kau bikin kaget saja, kenapa malah teriak!? Kami hampir mati!!"
"Yah, setidaknya aku senang kau masih hidup..." ucap Pedro.
"Kupikir aku akan mati!! Ah, aku sudah mati sih..." ucap Brook.
"Dengan keamanan seperti itu, kurasa memang mustahil bisa mencuri salinan Road Poneglyph, maaf sudah membuat nyawamu dalam bahaya..." ucap Pedro.
"Tidak, tidak perlu minta maaf, lagipula ini semua memang untuk kami. Dan seperti katamu, karena kita berdua berhasil menyusup, itu adalah kesempatan sekali seumur hidup. Kalau harus mencuri Poneglyph dari Big Mom lagi, aku ragu bisa melakukannya tanpa pertempuran bajak laut berukuran besar..."
"Ah, ini dia salinannya..." Brook mengambil lembaran kertas dari tengkoraknya.
"Dan ya, ngomong-ngomong aku juga senang kalian masih hidup..."
"Tunggu sebentar, Brook.. Apa ini!? Jangan bilang lembaran kertas ini..." Nami kaget.
"Eh? Ya itu salinan Poneglyph, aku berhasil mendapatkan semuanya tepat sebelum Big Mom muncul dan..." ucap Brook.
Nami dkk pun langsung kaget.
"Kau berhasil mendapatkannya!?"
"Bahkan meski di dalam ada prajurit-prajurit dan sebagainya!?"
"Poneglyph yang diinginkan oleh Yonkou lain juga!? Kau mendapatkannya!?"
"Ah, iya..." Brook biasa saja.

"Eeeh!? Dia mencuri Poneglyph kita!?" dalam hati Brulee kaget.
"Wooow!! Kerja bagus, Brook!!" Nami langsung memeluk Brook.
"Yoho?"
"Bahkan anggota keluarga saja tidak bisa semudah itu masuk ke ruang harta, benar-benar pria yang hebat..." ucap Jinbe.

Kembali ke Sanji, setelah terus menerus mencari, akhirnya ia mendengar suatu suara. Bunyi perut keroncongan seseorang, keras sekali...
Dan dari sana...
Ternyata itu bunyi perut Luffy... uang sudah kering seperti mumi
Sanji tersenyum haru..

Load disqus comments

0 komentar