Sinopsis One Piece Chapter 848 menampilkan Charlotte Pudding yang menjadi tokoh utama. Ia mendatangi Dunia Buku Charlotte Opera, tempat dikurungnya Luffy Si Topi Jerami dan Nami. Sempat berbicara tentang Lola, Pudding kemudian mengucapkan salam perpisahan setelah membuat Luffy dan Nami terkejut dengan perkataannya. Sementara itu, Big Mom dibuat geram dengan kekacauan yang terjadi di sekitar Ruang Harta Karun miliknya. Di sana ada Brook yang berhasil masuk dan mengunci ruang tersebut, dan ada Pedro yang menjadi pengalih perhatian Prajurit Catur ....
Cerita One Piece 848 berjudul 'Good Bye/Goodbye/ Selamat Tinggal' dirilis pada 5 Desember 2016. Kisahnya berlanjut dari percakapan Luffy dan Big Mom. Kejadian ini diinterupsi oleh Charlotte Anglais yang memberitahukan, ada penyusup di Ruang Harta Karun. Big Mom segera bergerak untuk menyelamatkan kotak Tamatebako yang berasal dari Kerajaan Ryugyu (Pulau Gyojin).
Sementara itu Sanji yang sedang galau dengan nasibnya, meyakinkan diri bahwa keputusannya tidak salah. Sanji yakin, dengan menyerahkan diri dalam pernikahan, ia ibarat sekali melempar batu, mengenai dua-tiga burung. Pasalnya, ia akan menyelamatkan Bajak Laut Topi Jerami dari ancaman dimusnahkan oleh Big Mom. Selain itu, Sanji yang mudah tersentuh oleh wanita, terharu dengan nasib malang yang dialami Charlotte Pudding. Dengan menikahi Pudding yang selalu sedih, Sanji ingin memberikan kebahagiaan kepadanya.
Tetapi siapa sangka, Pudding punya pendapat tersendiri dan rencana yang sama sekali berbeda. Ia mendatangi Luffy dan Nami di Dunia Buku milik sang kakak, Charlotte Opera. Di sanalah awalnya Pudding meminta maaf atas kejahatan kakak-kakaknya. Ia kemudian mengucapkan sesuatu yang membuat Luffy berang, lalu mengucapkan selamat tinggal dengan senyuman getir ....
Berikut ini versi teks One Piece Chapter 848 dari versiteks.com
Big Mom mematikan Den Den Mushinya, dan anak-anaknya yang duduk dan berdiri di hadapan Luffy tertawa. Menertawai kata-kata dan tindakan Luffy. "Hahaha!! Lucu sekali!!"
"Kukuku... Kalian pasti bercanda, kan!?"
"Orang macam apa yang berani membuat Mama marah di kastilnya sendiri!?"
Luffy tetap berteriak, "Diaaam!!! Sini lawan aku!!"
Seorang anak yang menunggangi binatang berwujud kaki seribu besar yang dimodif menyerupai motor memanggil, "Hei, kakak-kakak!!"
"Ada apa, Anglais??"
"Yo yo!! Ada penyusup di ruang harta yo!!"
"Penyusup??"
"Ya!! Dan juga, aku tidak mau sikat gigi malam ini yo!!"
Di ruangan Big Mom, ia tidak tampak marah sama sekali setelah mendengar kata-kata Luffy tadi. Awan di sebelahnya sampai bertanya-tanya, "Apa kau tidak marah, Mama??"
"Mamama!! Hanya karena ada anak ingusan mencoba memprovokasiku?? Tidak sedikit pun, Zeus!! Besok aku akan meraih pasukan Germa dan Tamatebako!! Dan juga kue pernikahan yang lezat!!"
"Mengetahui itu semua akan terjadi besok, aku bisa memaafkan apa pun yang terjadi di dunia ini!!" Big Mom terus menari-nari. "Besok akan menjadi hari terbaik yang pernah ada!! Aku senang sekali!!"
Kemudian, topi hidup yang dikenakan Big Mom merasakan sesuatu. "Hmm? Aku menerima sinyal!! Mama!! Ada penyusup mengacau di ruang harta!!"
"Penyusup??"
Kue-kue di sekeliling Big Mom terus bernyanyi-nyanyi.
Dari yang senang-senang, Big Mom menampakkan wajah super kesal, "Awas aja kalau berani menyentuh Tamatebako milikku!! Siapa yang berani menyusup, hah!?"
Zeus si awan sampai kaget.
Di ruangan Sanji, tampak ia sedang berjalan bolak-balik memikirkan semuanya. Sanji benar-benar berada dalam dilema.
"Aaaahh!! Luffy dan yang lainnya akan diampuni, Big Mom sudah berjanji!! Baratie juga akan baik-baik saja selama aku mengikuti pernikahan ini... Sangat sulit rasanya untuk berpisah dengan teman-temanku, tapi tak akan ada yang mati!! Inilah yang terpenting!! Aku harus puas dengan itu!!"
"Aku tidak boleh terlihat murung terus begini.." ucap Sanji, "Pudding-chan, satu-satunya sinar penyemangatku bisa-bisa sedih lagi!! Pria tak boleh membuat wanita sedih!! Jangan sakiti dia lagi!!! Jadi diri sendiri!! Yaa!!! Aku adalah koki yang sedang jatuh cinta!!! Pudding-chan!!! Oh Pudding chuwan yang manis!! Akan kubuat kau menjadi gadis paling bahagia yang pernah ada!!!"
Di ruangan Pudding, ia sedang bersama orang gemuk berkerudung, sepertinya pelayannya.
"Punya Lola??" Pudding bertanya-tanya.
"Ya, kudengar wanita itu memiliki vivra card pemberian Lola, sehingga para Homies tak bisa melawannya." ucap wanita gemuk. "Ngomong-ngomong, Mama tidak menyetujui gaun yang Anda pilih, Nona Pudding, jadi tolong kenakan gaun yang dia pilih untuk acara besok... Mama ingin semuanya berjalan sesuai rencananya."
Pudding keluar kamar, berdiri di atas balkoni meski di luar sedang hujan. Meratapi nasibnya.
"Nona Pudding!! Di luar hujan..."
Pudding tetap diam di sana, Teringat jelas semua perkataan ibunya.
"Semuanya akan berjalan lancar kalau kau mengikuti perintahku... Kau itu seperti boneka yang manis, Pudding...."
Pudding juga ingat saat Lola hendak pergi dari rumah. Sebelum pergi ia sempat bicara sebentar dengan Pudding kecil. "Jangan khawatir, dia tak akan membunuhku, kita semua kan keluarga. Aku akan menentukan pernikahanku sendiri..."
Di kastil Big Mom, Pedro berlari dari kejaran penjaga.
"Apa sudah ada yang dicuri!?"
"Keamanan ruang harta benar-benar disapu habis!!"
"Yang bertanggung jawab memiliki bom!!"
"Dia di sana!!!"
Seorang pria besar menyerang Pedro, namun mink jaguar itu balas menyerang dan melesat melewatinya. "Cepat sekali!!!"
"Jangan biarkan dia lolos!!"
"Tembak!!!"
Pedro berlari kencang di tembok sementara pasukan-pasukan kue di bawahnya berusaha untuk menembaknya.
Pedro lalu melempari mereka dengan bom.
"Eh!? Lariiii!!!"
Boooom!!!!
"Apa yang terjadi di bawah sana!? Hei, laporkan!!" perintah Tamago lewat Den Den Mushi.
"Saat ini ia berada di sekitaran lantai 3 ambaum!!"
"Pojokkan dia di taman-soir!!" perintah Tamago.
"Siap!!!"
Smoothie lalu menghubungi, "Oi, Baron Tamago!!"
"Nona Smoothie!!"
"Kau benar, ternyata memang ada penyusup kedua, orang yang cuma tulang..." ucap Smoothie. "Saat ini kalian hanya berurusan dengan pengalih perhatian..."
"Begitu rupanya... Sialan kau Pedro..."
"Dia berhasil mengejutkam kami, masuk ke ruang harta dan menguncinya dari dalam!! Aku lengah..." ucap Smoothie. Ia dan pasukan kuenya tak bisa masuk karena Brook mengunci ruangannya dari dalam.
"Begitu rupanya... Tapi ruang harta hanya memiliki satu jalan masuk, jadi selama kalian menunggunya di sana, harusnya tak ada masalah untuk menangkap penyusup kedua itu..."
"Kau benar... Kau bisa mengandalkanku.." ucap Smoothie. "Tapi kalau dia berhasil mengalahkan semua penjaga di dalam dan keluar, aku berencana untuk membunuhnya, apa itu tak masalah?"
"Tunggu sebentar, kau menyebutnya orang yang cuma tulang, kan? Mama pasti akan menyukainya untuk ditambahkan ke koleksi mahkluk langkanya, lakukan apa saja tapi jangan bunuh dia.." perintah Tamago.
Di dalam ruangan itu, Brook berhadapan dengan beberapa pria, besar dan kecil, serta cukup banyak pasukan kue.
"Yah, paling tidak ini jauh lebih sedikit dari yang sebelumnya!!" ucap Brook. "Pedro sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, aku menghormatinya..."
"Benar-benar mahkluk yang langka, bahkan lebih langka dari mahkluk-mahkluk langka yang biasa terlihat di negeri ini!!" ucap pria besar yang rambutnya dikepang dua.
"Serang dia!!!"
"Mama pasti akan menyukainya sebagai hadiah!!"
"Aku sudah mendengarnya dari Pedro.." ucap Brook. "Tentara-tentara kue ini adalah tentara yang dikendalikan menggunakan jiwa yang Big Mom masukan menggunakan kemampuannya..."
"Dengan kata lain," Brook menyiapkan alat musiknya, "Kalian adalah individu yang bertindak sesuai apa yang jiwa kalian perintahkan, kan?"
Tentara kue menebas Brook, Brook menahannya dengan pedangnya.
"H-Hei!! Kuat sekali!! Tunggu dulu!! Aku bahkan belum selesai menyetel alat musikku!!"
"Habisi dia!!!"
"Sabarlah, para penonton sekalian!! Apa kalian tidak tahu aku dikenal dengan nama apa!?" Brook pun mengeluarkan kemampuan jiwanya, "Mereka menyebutku Soul King!!!"
Soul King, raja jiwa, kemampuan Brook membuat pingsan semua tentara kue itu.
"A-Apa!?" pria besar kaget.
"Tak mungkin jiwa biasa yang masuk ke tubuh salah seperti kalian tahan dengan teriakan alami jiwaku!!"
Lalu di perpustakaan penara tempat Luffy dikurung, saat itu ia hanya ditunggui oleh Charlotte Opera, si pria krim besar dan beberapa tentara kue. Pudding kemudian masuk ke sana.
"Pudding!?" Luffy kaget.
"Kak Opera, apa tak apa kalau aku masuk sebentar untuk bicara dengan Luffy dan temannya?"
"Pudding!! Keluarkan kami!! Kami ditangkap!!"
"Luffy? Yah, tidak masalah sih..."
"Kalau begitu aku akan menggunakan bookmark.." tentara kue menggunakan penanda khusus yang memungkinkan Pudding masuk ke dalam kurungan itu.
"Oi Pudding!! Kami sudah pergi ke pantai itu!!!"
"Hei Luffy!!" Nami membentak, "Jangan keras-keras ada orang lain yang mendengar!!"
"Mereka..." ucap Pudding dengan wajah sedih, "Kakak-kakakku... Mereka pasti sudah berbuat jahat pada kalian berdua, aku benar-benar minta maaf..."
Pudding lalu berbisik, "Mafkan aku karena tak bisa datang ke pantai itu..."
"Oh... Pudding, tak apa!!"
Opera bertanya-tanya, "Apa yang dia bisikkan??"
"Sanji melamarku..." ucap Pudding.
"Eeeh!?" Luffy kaget, Nami terdiam.
"Aku senang sekali..." ucap Pudding, "Tapi... Aku juga tahu kalau dia melakukannya hanya karena dia laki-laki yang baik, meski sebenarnya aku sudah mengacaukan semuanya... Jadi jangan khawatir, aku tidak akan menikahi Sanji..."
"!?"
"Dengar..." Pudding lalu membisikkan sesuatu pada Luffy dan Nami, bisikkan yang membuat mereka berdua benar-benar syok, tercengang.
Luffy lantas berteriak, "Oi Pudding!! Bicara apa kau, hah!?"
Pudding kemudian berbalik pergi, tersenyum sambil meneteskan air mata dan berkata, "Selamat tinggal..."
0 komentar