6/11/2017

Sinopsis One Piece Chapter 851: Charlotte Pudding Sang Pengkhianat Cinta

 Sinopsis One Piece Chapter 851: Pengkhianatan Cinta Charlotte Pudding

Sinopsis One Piece 851 menampilkan drama perih yang harus dilalui Sanji Vinsmoke. Ketika cintanya untuk Charlotte Pudding begitu membara, cinta itu seketika padam di bawah guyuran hujan deras; kala Pudding mengungkapkan semua kebusukan kepada Reiju Vinsmoke. Pudding yang ahli berakting, gembira menanti momen untuk menghabisi keluarga Vinsmoke. Di kesempatan yang sama, Pudding menembaki Reiju; dan mengambil ingatannya melalui kekuatan Memo Memo no Mi.

Cerita One Piece Chapter 851 berjudul 'Dog-End/ Shikemoku' dirilis pada 7 Januari 2017. Di sinilah, semua rencana jahat Pudding terbongkar secara tidak sengaja oleh Sanji yang berniat memberikan mawar untuknya. Sanji menangis tanpa suara di luar ruangan ketika Pudding menggunakan pistol dengan peluru kaliber 36 Candy Jacket untuk mengalahkan Reiju. Pudding bukan cuma menyerang kakaknya, tetapi juga menertawai cinta tulus Sanji.

Sanji berusaha menyalakan rokoknya, tetapi hujan deras membuat keinginannya menenangkan diri sirna. Tetapi ia jadi tahu, kekuatan rahasia Pudding, yang seorang pemakan buah iblis Memo Memo no Mi. Dengan kekuatan buah iblis itu, Pudding bisa mengeluarkan ingatan lawannya seperti lembaran film, dan memotong bagian yang tidak disukai atau tidak dibutuhkan, sehingga bagian yang dipotong itu lenyap dari ingatan sang lawan. Dalam hal ini, Pudding menghapus ingatan Reiju tentang pemaparan rencananya. Tapi Pudding tidak mengira Sanji sudah tahu semuanya ...



Sementara itu di Ruang Harta Karun, Brook dengan mudah ditangani oleh Big Mom dengan bantuan Zeus dan Prometheus. Tetapi Brook pantang menyerah. Ia bertekad untuk mendapatkan Road Poneglyph apapun yang terjadi, bahkan meski hal ini akan tertebus dengan tetap tinggalnya Sanji untuk pernikahan dengan Pudiding.

Di Dunia Cermin, Brulee yang sudah dikalahkan Chopper dan Carrot dipaksa untuk menunjukkan jalan di mana letak Sanji saat ini. Carrot menggambar wajah Sanji dan meminta cermin-cermin yang ada di sana mencari sang koki.

Terakhir, di Perpustakaan Tahanan, Charlotte Opera meminta Nami menceritakan, di manakah keberadaaan Lola saat ini. Nami memilih tutup mulut. Opera hendak memanah Nami, ketika kemudian muncul sosok tidak terduga. Jinbe datang untuk menyelamatkan Luffy dan Nami, sekaligus mengkhianati Big Mom!

Berikut ini versi teks One Piece Chapter 851 diambil dari versiteks.com.

 Air Hujan masih mengalir deras di Whole Cake Island, ditemani bunyi petir yang terus menggelegar. Namun tak ada yang lebih menusuk hati Sanji selain suara yang ia dengar dari balik dinding tempatnya berdiri sekarang. Suara merdu calon istrinya.
"Ahahaha!! Besok keenam anggota Keluarga Vinsmoke akan terbunuh!! Tempat pernikahan akan dilumuri dengan darah... Tapi hati-hati saat kalian mati nanti, ya? Jangan sampai kue pernikahannya jadi kotor..."

Pudding masih berdiri di depan Reiju, yang terikat kuat dan tak bisa berbuat apa-apa.
Pudding memegang sebuah pistol, memperlihatkan kemampuannya dengan menembak dinding tempat Sanji berada. Kuat sekali, tembakannya sampai menembus hancur objek yang dikenainya. Tembakan itu bersarang hanya beberapa meter di samping kiri Sanji, namun lelaki yang akan menikah besok itu terlihat sama sekali tak peduli.
Sanji masih menengadahkan kepalanya ke atas, dengan tatapan suram memandangi titik-titik hujan yang berjatuhan menyamarkan air matanya.
"Ini adalah pistol percussion lock dengan peluru kaliber 36, Candy Jacket.." jelas Pudding membanggakan pistolnya. "Pistol ini bisa menembus segala macam perisai!! Hebat sekali, bukan??"
Reiju cuek saja mendengarnya, sementara Pudding terus mengoceh. "Pistol ini bahkan bisa melukai tubuh bajamu itu!! Fufufu... Aku jadi tak sabar menunggu hari esok, seperti apa ya ekspresi wajahnya nanti??"
"Pasti akan jadi menyenangkan!! Hahaha!!" Nitro si lendir bertopi tertawa puas.
"Laki-laki itu percaya kalau Pudding sudah jatuh cinta padanya!! Hahaha!!" Rabian si karpet terbang ikut tertawa.
"Mungkin ekspresi wajahnya akan jadi seperti ini..."
Pudding lalu mulai memperlihatkan ekspresi-ekspresi menggelikan.
"Gyahahaa!! Pasti begitu!!" Rabian dan Nitro tertawa terbahak-bahak.
"Mungkin juga seperti ini... Pudding... chaan..."
"Gyahahaha!!!!" tawa dua mahkluk itu semakin kencang.

"Hei, kenapa kau tidak mengatakan apa-apa?? Dia itu adikmu, kan?? Apa kau mau tahu apa yang dia katakan saat melamarku?? Inilah bagian terbaiknya!! Dia benar-benar melamarku sambil melepas masker yang menutupi wajah jeleknya!!"

Kenangan yang sangat bodoh untuk Sanji ingat-ingat. Karangan bunga dan bekal makanan di tangan Sanji telah jatuh di atas rumput. Sanji berusaha untuk menghidupkan rokok di mulutnya tetapi tidak bisa. Hujan terlalu deras.

"Saat melamarku, dia memelukku dengan erat sambil bilang begini... Kamu adalah satu-satunya penyelamatku, mari kita menikah!!"
Pudding bicara dengan pipi bengkak menirukan Sanji, yang tentu saja membuat Nitro dan si karpet terbang tertawa semakin puas.
Lagi-lagi Reiju hanya bisa terdiam.

"Bisakah kau membayangkan ada orang yang melamar seperti itu!? Hahaha!! Tidak masuk akal, kenapa juga aku harus menikahi pecundang seperti dia!?"

Sanji berusaha untuk menghidupkan rokoknya lagi, tapi tetap tidak bisa. Tentu ia tahu kalau api tak akan bisa hidup di bawah guyuran hujan, Sanji pasti tahu hal itu. Tapi apa lagi yang bisa dilakukannya?
Sanji bahkan sudah tak kuat untuk menatap ke ketinggian langit. Kepalanya kini tertunduk, membiarkan air di matanya menetes dengan lebih mudah.

Di ruang harta, Brook yang kelihatannya baru saja menerima serangan dari Big Mom berusaha untuk bangkit kembali.
Big Mom tertawa, "Kenapa kau masih saja berdiri, Soul King!? Apa kau jauh lebih menginginkan batu itu dibanding merebut kembali Sanji??"
"Sanji adalah lelaki yang baik, jadi kupikir demi kami dia tak akan pernah kembali lagi.." ucap Brook. "Aku tak tahu jebakan seperti apa yang sudah kau ciptakan untuknya, tapi Sanji tak akan pernah berhenti sekalinya ia memutuskan untuk berkorban demi seseorang!!"

"Di sisi lain," ucap Brook lagi, "kapten kami adalah lelaki yang terus mengikuti tujuannya!! Jadi masalah itu biar mereka berdua saja yang menyelesaikannya...!!"
"Begitu ya... Jadi kau merasa tak ada kaitannya dengan itu makanya mengincar batuku..."
"Tidak juga!! Meski kemungkinan terburuknya, Sanji benar-benar tidak kembali, dengan mendapatkan Road Poneglyph, kami bisa memperoleh harta yang berharga di sini, dan Sanji tak akan menyalahkan dirinya sendiri!!"
"Kemungkinan terburuk katamu?? Apa kalian pikir kalian berdua tidak akan mati, hah!?"
Brook membalas, "Orang bodoh mana yang berencana untuk mati, Nona Muda!?"

Di dunia cermin, Brulee tertawa terbahak-bahak. "Haaaa!!! Hentikan!!! Wiih wiih fiih!! Hentikan!!!"
Carrot mengelitikinya. "Jangan mengelitikiku!! Aku akan mengatakannya!! Haaahh!!"
"Baik, hentikan, Carrot.." ucap Chopper.
"Cepat jawab, kastilnya ada di mana!?"
"Kau... awas kalian nanti ya..." Brulee kesal tapi pada akhirnya ia memberi petunjuk. "Aku tidak tahu cermin yang mana, tapi kalian bisa langsung bertanya pada para cermin!!"
"Bertanya??"
"Para cermin tahu apa yang tercermin pada mereka!!"

Carrot dan Chopper pun berteriak, "Hooooi Cermin-Cermin!! Di mana cermin yang menuju ke kastil...!?"
Cermin-cermin menyahut..
"Hai...!!"
"Itu aku...!!"
"Aku juga...!!"
"Akulah cermin di lemari Garetto-sama!!"
"Aku cermin kecil di ruang tamu lantai 2!!"
"Aku cermin di toilet wanita lantai 4!!"

Chopper lalu bertanya lagi, "Adakah cermin yang menuju Luffy, Nami, Brook, Pedro, atau Sanji!? Kami mencari mereka!!"
"Siapa??"
"Wajahnya seperti apa??"
"Sanji-sama sudah lewat tadi..."
"Serahkan padaku, Kachopper!!" Carrot menyiapkan pena dan kerta, "Aku pandai menggambar wajah!!"

Sanji masih tertunduk, di bawah hujan, di antara karangan bunga dan bekal makanan yang tergetak di samping kakinya.

"Baiklah, kakak yang manis..." Pudding berkata pada Reiju.
Pudding melakukan sesuatu yang tak terduga. Pudding menyiapkan tangan kanannya, menggunakan kemampuan khusus yang dimilikinya untuk mengambil sesuatu dari kepala Reiju.
"Aku akan berada dalam masalah kalau kau mati sekarang, apalagi kalau kau sampai mengungkap identitasku pada mereka..."
"!?" Reiju kaget, Pudding mampu mengambil ingatan dari kepala seseorang. Reiju menjerit saat ingatannya ditarik keluar begitu saja.
"Ini adalah kekuatan Memo Memo no Mi!!" jelas Pudding. "Semua orang memiliki kenangan yang direkam dalam kepala mereka seperti film. Kau juga pasti mempunyai kenangan yang menyakitkan dan membuat frustrasi, kan??"
Dan Reiju menjadi tidak sadarkan diri.

"Sekarang aku akan mengubah ingatanmu yang tertembak olehku... "
Pudding lalu menggunakan gunting untuk memotong ingatan Reiju tentangnya.
"Tinggl edit, selesai... Fufufu!! Semua kenanganmu bersamaku telah kupotong!! Mari kita bersenang-senang pada upacara pernikahan besok!! Panggil prajurit, bawa dia ke dokter..."

Di luar kini hanya terlihat karangan bunga yang bersandar di pinggir tembok, Sanji dan bekal makanan yang dibawanya telah pergi menghilang.

Di Perpustakaan Tahanan, Luffy masih terus melanjutkan aksi gilanya untuk memutus kedua tangannya. Nami jadi semakin menjerit ketakutan, "Gyaaa!! Hentikan, Luffy!! Darahmu banyak mengenaiku!!"
"Uuuh!! Sedikit lagi!!!"
Charlotte Opera yang sejak tadi duduk mengawasi sampai mendekat, "Jangan memaksakan diri..." ucapnya.
Opera lalu menanyai Nami, "Hei perempuan, Mama memintaku untuk menanyaimu mengenai keberadaan Lola, jadi cepat katakan!!"
"Untuk apa juga aku menghianati sahabatku!?" Nami membentak.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menyiksamu..."
"Jangan bicara seenaknya!!" bentak Nami.

"Baiklah, aku akan menembakmu dalam lima detik, kalau mau bicara cepatlah katakan..." Opera bersiap untuk menembak Nami dengan panah crossbow.
"H-Hei!? Apa yang kau lakukan!? Kalau begitu aku akan mati!!"
"Makanya cepat katakan!!"
"Kau tak perlu khawatir, Nami!! Dalam lima detik tanganku sudah akan putus, aku tak akan membiarkannya membunuhmu!!"
"Eeeeh!?" Nami malah lebih menghawatirkan tangan Luffy.
"Aku tidak mau mati!! Tapi juga tidak mau tanganmu putus, pokoknya jangan!!"
"Jangan egois!!" bentak Luffy dan Opera barengan.

Seseorang kemudian datang...
"Hei, apa ada orang di sini??"
Jinbe muncul!

Load disqus comments

0 komentar